USS Missouri
Kemarin malam (06/06/2007) Saya memperhatikan layar kaca pada channel TransTV. Pada waktu pukul 21.00 mulailah acara yang saya tunggu-tunggu yaitu “UNDER SIEGE”. Film ini memenangkan piala Oscar untuk kategori Film dengan Sound Efek terbaik. Dikisahkan, sebuah kapal perang BB-63 (Kapal Perang jenis Battleship) dengan nama U.S.S Missouri sedang melakukan perjalanan terakhir untuk menon-aktifkan system persenjataannya.
Dan sekadar diketahui, U.S.S Missouri adalah kapal perang dimana tempat menyerahnya Jepang ditangan Sekutu pada waktu Perang Dunia II. Serta keberhasilan meluncurkan Tomahawk tepat sasaran di Irak. Ketika ditebgah perjalanan, kapal perang itu dibajak.
Amerika Serikat kebingungan setengah mati untuk merebut kembali kapl perang itu karena kapal perang tersebut mengangkut 24 misil dan 8 diantaranya “
istimewa” karena berhulu ledak nuklir dengan berat ratusan kiloton. Pentagon mengirimkan team SEAL (SEAL adalah team elit AL terbaik di Amerika Serikat sedangkan pasukan elit terbaik di dunia adalah The Recce milik Afrika Selatan) tetapi gagal mendarat di kapal perang karena ditembak oleh teroris.
Akhirnya ada seseorang mantan anggota SEAL Team, bernama Chief Rayback (Steven Seagal) ia sedikit demi sedikit menghancurkan sistem kapal perang tersebut misalnya mematikan generator listrik. Rencana teroris untuk meledakkan Honolulu gagal karena padamnya listrik. Setelah para teroris memperbaiki sitemnya, dua buah rudal harpoon buatan Belanda melesat ke arah Hawai. Rayback beradu tembak dengan para teroris dan akhirnya menang. Satu misil ditembak oleh pesawat F-18 Hornet milik AU Amerika Serikat dan satu lagi digagalkan peledakannya oleh Rayback. Honolulu selamat dari ledakan yang bersuhu 10°F selama 1 detik.
Iran
PERANG, suatu kata yang mungkin tidak ingin kejadian tersebut terjadi. Perang banyak memakan korban jiwa, harta benda, sanak saudara, bahkan yang lainnya. Perang sering diidentikkan dengan semangat membela negara. Mungkin bagi saya, hal tersebut sangatlah salah, misal kita ambil contoh Amerika Serikat. Ketika ia akan menginvasi Irak dengan dalih bahwa Irak menyimpan senjata Nuklir. Tapi, apa yang didapat?Dan ketika kita bertanya pada salah satu prajurit Amerika. Mereka pasti akan menjawab membela negaranya. Padahal kita tahu bahwa agresi tersebut tidak disetujui oleh DK PBB, meskipun ada Negara yang mendukungnya. Bahkan, sebagian besar anggota parlemen Amerika Serikat, menentang adanya agresi tersebut. Kita tahu bahwa sekarang Amerika tengah menyiapkan serangan ke wilayah Iran. Setelah beberapa hari ini mereka telah melaksanakan latihan besar-besaran dengan melibatkan lebih dari 15 kapal perang dan 1.000 pesawat tempur. Nuklir Iran dibangun atas kerjasama dengan Amerika Serikat, ditandatangani tahun 1960 dan mulai dikerjakan pada tahun 1975. Ketika pembangunan Reaktor Nuklir tersebut selesai sekitar 85%, di Iran terjadi Perang Saudara. Dan ketika perang tersebut berlangsung, pembangunan reaktor terhenti. Setelah Iran merdeka dan menjadi sebuah Negara Islam, Amerika membatalkan kerjasama pembangunan Reaktor Nuklir tersebut. Entah mengapa Amerika membatalkan kerjasama tersebut? Tapi, Iran dengan kemajuan teknologinya melanjutkan Proyek tersebut hingga selesai. Namun kini, Amerika dengan kepemimpinan, dan kearoganan Bush, mengecam Nuklir Iran yang telah dibangun bersama Amerika walaupun belum sempurna. Sekali lagi, entah mengapa Amerika mengecam Reaoktor Nuklir Iran tersebut.
Kita kembali ke pokok permasalahan perang. Saya ingin disetiap negara tidak terdapat perangkat militer, mungkin kita tidak akan terbayang suatu peperangan yang terjadi. Dan setiap negara akan merasa tenteram, karena tidak ada ancaman perang dari negara sahabat karena tidak mempunyai cukup kekuatan yang cukup untuk melakukannya. Dan apabila serangan tindak kriminal terjadi, kita hanya menggunakan kekuatan polisi yang semi-militer. Juga misalnya ada seorang teroris yang menggunakan senjata-senjata artileri untuk mendirikan suatu negara baru. Kita bias mencegahnya dengan cara diplomasi. Dan apabila hal tersebut gagal, kita harus melatih suatu batalion bela diri serangan artileri (misalnya di Indonesia adalah MENART-2 ART) dengan senjata yang sederhana (daya jangkau tidak terlalu jauh dan hulu ledak tidak begitu besar). Dan saya juga ingin agar disetiap negara tidak mengembangkan teknologi senjatanya seperti Jepang. Mungkin dengan hal itu, kita bisa hidup tenang tanpa ancaman dari orang lain.HA.
Kita kembali ke pokok permasalahan perang. Saya ingin disetiap negara tidak terdapat perangkat militer, mungkin kita tidak akan terbayang suatu peperangan yang terjadi. Dan setiap negara akan merasa tenteram, karena tidak ada ancaman perang dari negara sahabat karena tidak mempunyai cukup kekuatan yang cukup untuk melakukannya. Dan apabila serangan tindak kriminal terjadi, kita hanya menggunakan kekuatan polisi yang semi-militer. Juga misalnya ada seorang teroris yang menggunakan senjata-senjata artileri untuk mendirikan suatu negara baru. Kita bias mencegahnya dengan cara diplomasi. Dan apabila hal tersebut gagal, kita harus melatih suatu batalion bela diri serangan artileri (misalnya di Indonesia adalah MENART-2 ART) dengan senjata yang sederhana (daya jangkau tidak terlalu jauh dan hulu ledak tidak begitu besar). Dan saya juga ingin agar disetiap negara tidak mengembangkan teknologi senjatanya seperti Jepang. Mungkin dengan hal itu, kita bisa hidup tenang tanpa ancaman dari orang lain.HA.
War in Somalia
Ternyata dunia kita makin gila ya … Setelah Israel menyerang beberapa wilayah di Jalur Gaza, sekarang gantian Kapal Perang AS yang menggempur basis sarang militan Somalia hari Sabtu kemarin (02/06/2007). Wah … Ini mirip perang yang ada di film “Black Hawk Down” ya!!! Tapi, film tersebut memang beneran lho, dan kesatuan helikopter pengangkut di AS memang ada yaitu namanya “Night Stalker”, kesatuan ini memiliki beberapa helikopter sejenis MH-6 dan OH-6 “Littlebird”. MH-6 digunakan untuk mengangkut pasukan, sedang Littlebird digunakan untuk perlindungan udara. Wah … saya kok malah membahas yang itu …
Kembali ke Somalia, serangan kapal penghancur milik AL AS yang berjenis Cruise Missile (CTF-150) dilancarkan setelah militan Somalia bentrok dengan Pasukan Puntland didekat kota pelabuhan Bargal. Sedikitnya lima serdadu Puntland tewas dalam bentrokan tersebut.
Gubernur Regional melaporkan bahwa sekelompok militan Islam tiba di Bargal menggunakan speedboat pada Rabu lalu (30/05/2007), “Militer AS menarget sarang militan Islam yang diduga kuat berkerja sama dengan Al-Qaidah itu. Mereka bermaksud membasmi kelompok terror tersebut. Tapi, sebelumnya pasukan Puntland mengepung perbukitan Bargal dan memburu militan,“ jelasnya.
Ternyata Amerika Serikat punya semboyan “Dalam tubuh yang kuat terdapat Otak yang lemah”, buktinya, mungkin kita harus berpikir jernih terlebih dahulu dan kita harus bertangan dingin dalam berhadapan dengan militan-militan tersebut. Kita bisa mengajak wakil dari militan itu untuk berunding bersama memecahkan masalah ini. Maybe, kita harus bangga terhadap negara kita, Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Negara kita berhasil berdamai dengan para militan GAM di Aceh dengan jalur diplomatik berkat kerja keras Presiden kita, Susilo Bambang Yudhoyono. Beliau nekat bolak-balik Indonesia-Helsinki untuk bernegosiasi dengan militan GAM. Keberhasilan Presiden tersebut membawa ia hampir memperoleh Nobel Perdamaian meskipun belum berhasil. Dan, perdamaian di Somalia atau bahkan di Timur Tengah tidak akan tercapai dengan sikap arogan Amerika Serikat. Rakyat Somalia dan juga Timur Tengah mungkin sudah muak dengan kegiatan militer Amerika Serikat yang sarat memakan korban sipil. Memang benar lirik lagu diatas, Andaikan bumi ini satu negara dan tanpa tentara ataupun militer lainnya pasti akan tenang!!! Thank’s untuk semua … Udah mau surfing ke Blog baruku ini …. FUCK UNITED STATES of AMERICA.
Kembali ke Somalia, serangan kapal penghancur milik AL AS yang berjenis Cruise Missile (CTF-150) dilancarkan setelah militan Somalia bentrok dengan Pasukan Puntland didekat kota pelabuhan Bargal. Sedikitnya lima serdadu Puntland tewas dalam bentrokan tersebut.
Gubernur Regional melaporkan bahwa sekelompok militan Islam tiba di Bargal menggunakan speedboat pada Rabu lalu (30/05/2007), “Militer AS menarget sarang militan Islam yang diduga kuat berkerja sama dengan Al-Qaidah itu. Mereka bermaksud membasmi kelompok terror tersebut. Tapi, sebelumnya pasukan Puntland mengepung perbukitan Bargal dan memburu militan,“ jelasnya.
Ternyata Amerika Serikat punya semboyan “Dalam tubuh yang kuat terdapat Otak yang lemah”, buktinya, mungkin kita harus berpikir jernih terlebih dahulu dan kita harus bertangan dingin dalam berhadapan dengan militan-militan tersebut. Kita bisa mengajak wakil dari militan itu untuk berunding bersama memecahkan masalah ini. Maybe, kita harus bangga terhadap negara kita, Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Negara kita berhasil berdamai dengan para militan GAM di Aceh dengan jalur diplomatik berkat kerja keras Presiden kita, Susilo Bambang Yudhoyono. Beliau nekat bolak-balik Indonesia-Helsinki untuk bernegosiasi dengan militan GAM. Keberhasilan Presiden tersebut membawa ia hampir memperoleh Nobel Perdamaian meskipun belum berhasil. Dan, perdamaian di Somalia atau bahkan di Timur Tengah tidak akan tercapai dengan sikap arogan Amerika Serikat. Rakyat Somalia dan juga Timur Tengah mungkin sudah muak dengan kegiatan militer Amerika Serikat yang sarat memakan korban sipil. Memang benar lirik lagu diatas, Andaikan bumi ini satu negara dan tanpa tentara ataupun militer lainnya pasti akan tenang!!! Thank’s untuk semua … Udah mau surfing ke Blog baruku ini …. FUCK UNITED STATES of AMERICA.
Subscribe to:
Posts (Atom)